SELAMAT DATANG..

Saya Aldino Gibran Lubis, S.Pi Penyuluh Perikanan Muda Freelancer

View Work Hire Me!

Tentang Saya

Penyuluh Perikanan Muda
Freelancer
Data Entry
Nama Saya

Aldino Gibran Lubis, S.Pi

Penyuluh Perikanan Muda

Saya adalah seorang Pegawai Negeri Sipil di Kementrian Kelautan Perikanan Republik Indonesia yang bertugas di bidang Penyuluhan Perikanan dan ditempatkan di BP3 Medan. Jabatan saya adalah Penyuluh Perikanan Muda, wilayah kerja saya berada di Kota Binjai khususnya area Binjai Selatan.

Di luar aktivitas perikanan, Saya adalah seorang Freelancer di website Upwork.com dan bidang keahlian saya adalah Data Entry, Translator, Content Writing, Email Backlink, dan Marketing Product Research.

Services

Penyuluh Perikanan

Bimbingan teknis, fasilitator, E-data Simluh KP, Share Materi-materi Perikanan Online maupun Offline, Pendampingan,Temu karya, Temu Lapang, Study Lapangan, Konsultasi Pemecahan Masalah, dll.

Data Entry

Akurasi data, Penginputan yang teliti 99%, Efiensi, Ontime record, Kerahasiaan,dll.

Contect Writing

Konten fresh, kreatif, Riset sebelum menentukan topik, Pengelolaan artikel yang menarik sesuai EYD, Monitoring social media, Meningkatkan Branding SEO, dll.

Marketing Product Research

Analisis data kualitatif kuantitatif, Planning, Identifikasi masalah, Riset peluang pasar potensial, Pemetaan target pasar,Memberikan rekomendadi langkah yang diambil manajemen, dll.

Blog Saya

TIPS BUDIDAYA IKAN MAS CEPAT BESAR DAN MENGUNTUNGKAN BAGI PEMULA

 TIPS BUDIDAYA IKAN MAS CEPAT BESAR DAN MENGUNTUNGKAN BAGI PEMULA

Tanggal : 20 Februari 2020

OLEH : ALDINO GIBRAN LUBIS, S.Pi


 

Ikan mas merupakan salah satu jenis ikan konsumsiair tawar yang paling banyak dicari.Teknik budidaya pun sudah terbilang komplit, mulai dari pembenihan, pendederan, hingga pembesaran. Jawa barat merupakan sentra budidayanya.

Selain dijadikan sebagai ikan konsumsi, ikan mas populer juga diambil untuk melengkapi akuarium yakni dipelihara sebagai ikan hias.

Akan tetapi masih banyak yang mencari cara beternak ikan mas, hal ini dibuat ajang usaha dan bisnis tambahan. 

Bagi sobat pemula, berikut ini tahapan cara budidaya ikan mas di semua kolam dengan pakan alami cepat besar dengan keuntungan berlipat dipelihara di sawah.
 

MAKANAN IKAN MAS

Biasanya, pembudidaya ikan mas lebih sering memberikan pakan berupa dedak atau pelet. Padalah, ikan mas tergolong ikan pemakan segala (omnivora).

Hal ini bisa dibuktikan dengan pemberian tanaman air yang lunak. Biasanya, benih ikan mas akan memakan protozoa dan Crustacea.

Benih berukuran 10 cm akan memakan jasad dasar seperti Chironomidae, Oligochaete, Epemidae, Trichoptera, Tubificidae, dan Mollusca yang dimakan bersamaan dengan tanamana air yang membusuk denngan bahan – bahan organik lainnya.

Ikan mas dewasa sering merusak pematang kolam, terutama dasarnya. Hal itu karena kebiasaan makan ikan mas yang sering mengaduk – aduk dasar kolam untuk mencari jasad – jasad organik.

Kebiasaan mengaduk – aduk dasar kolam ini menjadikannya mendapat julukan bottom feeder atau ikan pemakan bdasar.

Menurut para pengamat, kebiasan buruk ikan mas ternyata menguntungkan pertumbuhan benih – benih yang masih lemah, terutama benih yang dirawat atau benih yang dipelihara bersama ikan dewasa.

Jadi, dengan aktivitas ikan mas tersebut, jasad di dasar kolam teraduk ke atas. Demikian, akan memudahkan benih – benih yang kecil untuk memakannya tanpa bersusah payah berenang ke dasar kolam.


KEBIASAAN BERKEMBANG BIAK

Ikan mas tidak memiliki naluri merawat benih – benihnya sehingga diperlukan kolam khusus untuk memelihara benih tersebut.

Ikan mas memiliki telur yang merekat (adresif). Sifat merekat telur ikan mas ini disebabkan oleh lapisan globuline.

Telur ikan mas yang sudah merekat pada ijuk (kakaban) tidak akan jatuh meskipun tertimpa aliran air yang agak kencang. Bila dipaksakan lepas, maka telur itu akan rusak.

Kebiasaan sebelum memijah adalah mncari tempat yang rimbun dengan tanaman air atau rumput – rumput yang menutup permukaan perairan.

Oleh karena itu, kolam pemijahan ikan mas dapat ditanami rumput – rumputan tinggi di tengah kolam.

Ada juga yang menggunakan tanaman air mengapung seperti eceng gondok.
Di alam, ikan ini meijah sepanjang tahun tanpa mengenal musim.

Namun, ada beberapa pendapat yang mengatakan biasanya pemijahan terjadi sepanjang musim hujan saja.

Mungkin pendapat ini benar bila melihat kebiasaan para pembudidaya ikan yang mengawinkan ikan mas dengan dengan manipulasi lingkungan terlebih dulu.

Kematangan kelamin pada ikan jantan biasanya lebih dahulu dari ikan betina.

Oleh karena itu, sering ditemukan para pembudidaya yang mengawinkan ikan mas dengan betina berukuran 2 – 3 kg dengan bobot janta hanya 0,5 kg.

Ikan mas jantan memiliki kemampuan menghasilkan sperma pada umur yang relatif muda, yaitu sekitar 6 bulan.

Sementara itu, ikan betina baru bisa matang kelamin setelah berumur lebih dari 6 bulan, tergantung strainnya.
 

MEMILIH INDUK IKAN MAS


Untuk mengetahui induk – induk yang matang gonad, dapat melihat tanda – tanda dari perubahan tubuhnya.

Induk betina yang telah siap dipijahkan ditandai dengan perutnya yang membengkak dari muka ke arah belakang, mulai bagian atas lubang urogenital.

Sementara itu, induk jantan bisa dipastikan sudah matang gonad bila umurnya 6 bulan atau lebih.

Untuk memastikannya, perut induk ditekan ke arah belakang. Ikan yang benar – benar siap akan mengeluarkan cairan sperma berwarna putih mirip santan.

Untuk keberhasilan pemijahan ikan mas, ada beberapa syarat penting yang harus dipenuhi sesuai dengan pemijahannya.

Ikan mas lebih menyukai air yang mengalir untuk merangsang pemihannya. Selain itu, harus selalu disediakan alat penempel telur karena sifat telur ikan mas yang menempel.

 

KONSTRUKSI KOLAM

Kolam budidaya ikan mas harus harus dibuat agar sirkulasi air dapat berjalan lancar. Antara pintu air pemasukan dan pengeluaran terletak di sudut kolam yang berseberangan.

 

PERSIAPAN KOLAM PEMIJAHAN IKAN MAS

Sebelum pemijahan, biasanya kolam dikeringkan selama 2 – 3 hari bila panasnya terik.

Bila matahari sering tertutup awan, lamanya penjemuran kolam ini harus ditambah hingga 5 – 7 hari. Pengeringan sebelum pemijahan mutlak dilakukan.

Dengan cara ini, akan timbul bau sangit sehingga begitu dalirkan air baru induk ikan mas terangsang untuk memijah.

 

PEMIJAHAN

Setelah kolam pemijahan siap, induk ditebar pada pukul 10.00. perbandingan antara induk jantan dan betina yang sering dilaksanakan biasanya perbandingan berat 1:1.

Bila induk betina yang akan dipijahkan berbobot sekitar 3 kg, induk jantan juga seberat 3 kg meskipun jumlahnya 3 – 4 ekor.

Untuk menjaga agar telur ikan mas tidak banyak yang jatuh, jumlah kakaban yang dipasang harus cukup. Sebagai standar dapat digunakan 5 – 8 kakaban untuk setiap kg induk betina.

Jadi, untuk 5 kg induk betina yang dipijahkan, harus disediakan kakaban sebanyak 25 – 40 buah.

Induk ikan mas biasanya akan memulai memijah pada pukul 20.00 – 22.00.
Tanda – tanda pemijahan ikan mas berupa adanya aktivitas induk jantan yang mengejar – ngejar induk betina.

Sesekali akan terdengar suara gemercik air karena induk betina menyembul ke permukaan air. Induk betina biasanya akan sering melewati kakaban.

Setelah itu, induk betina ini akan mengeluarkan telur – telurnya di bawah kakaban. Telur tersebut langsung dibuahi dengan sperma jantan.

Telur – telur dengan mudah terlihat menempel di kakaban dan berwarna kuning cerah.

Bila telah terisi penuh oleh telur, kakaban diangkat dan diganti dengan yang baru. Setelah selesai memijah, induk harus cepat diangkat untuk dikembalikan ke kolam pemeliharaan induk.
 

PENETASAN TELUR

Telur – telur kemudian ditetaskan dalam hapa. Yaitu kantong berbentuk balok berukuran 1 m X 1 m X 2 m yang trbuat dari kain trilin.

Hapa direntangkan dalam kolam pemijahan atau kolam lain dengan patok bambu pada bagian tengah dan menempel pada pematang di bagian pinggirnya.

Banyaknya hapa disesuaikan dengan jumlah kakaban yang ada. Padasaat penetasan telur, aliran air dijaga tetap stabil dan jangan sampai berhenti karena telur ikan mas membutuhkan air yang kaya oksigen dan stabil sluruhnya.

Setelah 2 hari, telur akan mulai menetas. Larva yang baru menetas masih menyimpan pakan dalam tubuhnya berupa kuning telur (yolk sack).

 

PENDEDERAN

Setelah 5 – 7 hari setelah telur ikan mas menetas, larva harus dipindahkan ke kolam pendederan dengan hati – hati. 

Sebelum memindahkan benih, kakaban yang sudah tidak ada telurnya diangkat. Terlebih dahulu, kakaban digerakkan naik turun di dalam hapa agar tidak ada benih yang terbawa.

Kemudian, salah satu sisi hapa dilipat perlahan hingga ruangnya menyempit.
Selain itu, benih – benih yang terkumpul ditangkap dengan menggunakan seser halus.

Air yang digunakan dalam wadah penampungan sementara (misalnya ember besar) harus berasal dari air dalam hapa agar benih – benih yang masih lemah tidak stress.

Pemindahan harus dilakukan pada saat suhu air masih rendah, yaitu pagi atau sore hari.

Pemasukan benih dengan cara memasukkan ember ke dalam kolam, lalu secara perlahan digulingkan agar airnya bercampur dan benihnya keluar dengan sendirinya.

Kolam yang digunakan untuk pendederan benih ikan mas ini harus dipersiapkan bersamaan dengan pemijahan ikan mas.

Tujuannya agar pada waktu memindahkan benih, kolam sudah siap. 
Persiapan yang perlu dilakukan adalah pengeringan dasar kolam untuk memperbaiki kualitas kolam dan pemupukan untuk menumbuhkan pakan alami.

Pemupukan cukup menggunakan pupuk kandang (kotoran ayam) dengan dosis 1 kg/m2. 

Bila ada tempat – tempat yang tidak dapat kering, dapat menggunakan kapur tohor untuk mematikan hama dan penyakit.

Kolam pendederan dapat digunakan 5 – 7 hari setelah dipupuk dan diberi kapur.
Ketinggian air kolam pendederan pertama sebaiknya dibuat 40 cm karena benih belum kuat pada kolam yang dalam.

Kolam pendederan harus selalu dialiri air secukupnya setiap hari untuk menjaga kualitas air, terutama kandungan oksigen.

Pada pintu pemasukan dan pengeluaran air dipasang kasa nyamuk atau bahan lainnya untuk mencegah benih keluar.

Pendederan ikan mas pertama biasanya dilakukan selama 30 hari. Pada hari ke 10 sejak benih ditebarkan ke kolam, biasanya sudah mengalami kekurangan pakan alami.

Kekurangan ini dapat ditanggulangi dengan pemberian pakan tambahan seperti dedak dan tepung kedelai.

Selama 30 hari, benih – benih dipanen untuk dapat dipindahkan ke kolam lain yang telah dipersiapkan sebelumnya.

Pemanenan juga bertujuan untuk mengetahui jumlah benih yang dihasilkan serta untuk masuk ke tahap pendederan kedua.

Pendederan ikan mas kedua dilakukan dengan penebaran benih ikan mas berukuran 2 – 3 cm.

Padat tebar benih ikan mas sekitar 4 – 6 ekor/m2.
Pakan tambahan ikan mas yang diberikan biasanya dedak halus yang dapat dicampurkan dengan tepung ikan.

Lamanya pendederan kedua ini pun sebaiknya tidak lebih dari satu bulan.
Benih yang dihasilkan masih harus didederkan kembali untuk mendapatkan benih berukuran 5 – 8.

Semakin bertambah besar, padat tebar harus dikurangi. Oleh karena itu, pendederan ketiga dapat dilakukan dengan kepadatan yang relatif kecil, yaitu 3 – 4 ekor/m2.

 

PEMBESARAN

Hasil pendederan ketiga (ukuran 5 – 8 cm) bisa dijadikan benih untuk masuk ke tahap pembesaran.

Setelah 4 – 6 bulan, ikan mas akan menjadi ikan berukuran konsumsi berukuran 4 – 6 ekor/kg.

Pertama – tama, kolam kolam dipersiapkan terlebih dulu sama seperti persiapan kolam untuk pendederan. Tinggi permukaan air dibuat 80 – 100 cm.

Pakan tambahan yang diberikan dapat berupa pelet dengan protein tinggi (40%) sehingga dapat mempercepat pertumbuhan.

Pakan diberikan pada pagi dan sore hari di tempat yang sama sebanyak 3 – 5% dari bobot tubuhnya.

 

 

 

 


 

 

BUDIDAYA IKAN SEPAT SIAM

 BUDIDAYA IKAN SEPAT SIAM

Tanggal : 06 Februari 2020

OLEH : ALDINO GIBRAN LUBIS, S.Pi

 


Ikan Sepat Siam dikenal sebagai ikan asin yang lezat. Beberapa danau di Sulawesi, Sumatera, dan Kalimantan berpotensi sebagai penghasil ikan asin sepat.

Ikan ini juga sering di pajang di akuarium sebagai ikan hias.

Ikan asli Thailand yang diintroduksi ke Indonesia pada tahun 1934 ini awalnya merupakan ikan hias akuraium.

Lama – kelamaan, ikan ini menjelma menjadi salah satu komoditas ketahanan pangan yang sedang dikemabngkan.

Di bawah ini beberapa tips dan tahapan cara budidaya sepat siam baik untuk pemula maupun yang sudah lama di kolam terpal, kolam tanah, serta akuarium.

JENIS IKAN SEPAT SIAM

Ikan sepat siam yang mempunyai nama ilmiah Trichogaster pecroralis Regan. Famili Anabantidae ini memiliki badan memanjang.

Bentuk tubuh pipih ke samping (compressed). Mulut kecil dan disembulkan.

Jari – jari sirip perut pertama mengalami modikasi atau perubahan menjadi filamen yang panjang hingga mencapai ekor.

Warna badan pada daerah punggung hijau kegelapan, sedangkan pada bagian samping memiliki sisik berwarna lebih terang.

Terdapat garis – garis melintang pada bagian kepala dan badan. Pada sirip dubur terdapat 2 – 3 garis hitam membujur atau longitudinal. Ikan ini panjang dapat mencapai maksimal 25 cm saja. 

 

KEBIASAAN HIDUP SEPAT SIAM DI ALAM

Sepat siam berasal dari Thailand. Di habitat aslinya, ikan ini hidup di rawa – rawa yang pH – nya rendah.

Ikan ini datang ke Indonesia tahun 1934 dan pertama ditebarkan di rawa daerah Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.
Hasilnya positif dan penangkapan di perairan umum sekitar 60% adalah sepat siam.

Sayangnya, masyarakat jawa hanya senang mengkonsumsi sebagai ikan asin dan kurang tertarik memeliharanya. Oleh karena itu, ikan ini kurang populer di Jawa.
Ikan gepeng ini bisa hidup pada tempat bersuhu 25 – 35 derajat C dengan ketinggian tidak lebih dari 800 dpl.

 

MAKANAN IKAN SEPAT SIAM

Sepat siam sangat menyukai fitoplankton dengan ukuran dan komposisinya masih lembut.

Golongan zooplankton yang disukai oleh ikan dewasa adalah Ciliata, Rotifera, Cladocera, Copepoda, dan Chlorophycea.

Untuk ikan dewasa lebih menyukai tumbuhan tingkat tinggi yang membusuk di perairan.

Sementara itu, golongan fitoplankton yang sangat disukai oleh benih biasanya yang bernama Bacillariphyceae, Cyanophyceae, dan Flagellata.

 

KEBIASAAN BERKEMBANG BIAK

Dibanding dengan ikan ordo Labyrinthici yang lain seperti gurame, ikan ini memiliki kebiasaan berbeda.

Bila ikan gurame membuat sarang sebelum memijah, sepat siam membuat gelembung udara.

Hal tersebut dilakukan pada saat usia 7 bulan ke atas.

Telur yang dihasilkan induk betina biasanya sekitar 7.000 – 8.000 butir. Akan tetapi, yang menjadi benih hanya sekitar 4.000 ekor saja.

Hal itu karena tidak semua telur dibuahi oleh sperma atau karena ada yang tidak menetas.

Seperti telur gurame, telur septa siam bersifat mengapung (pelagis) karena mengandung globul minyak.

Telur – telur yang sehat berwarna kuning atau putih kekuningan.

Biasanya, telur akan menetas setelah 36 – 48 jam sejak pembuahan. Kuning telur sebagai cadangan pakan akan habis diserap dalam waktu sekitar 3 – 7 hari.

Ikan ini dapat dipijahkan tanpa mengenal waktu pemijahan sehingga memungkinkan produksi benih sepanjang tahun.

Ikan ini dapat ditebar di kolam yang kurang mendapat pergantian air, misalnya kolam air limbah, kolam galian pasir, atau genangan air.

 

MEMILIH INDUK

Perbedaan kelamin induk sepat dapat dilihat dari bentuk dan panjang – pendeknya sirip punggung.

Sepat betina memiliki sirip punggung membulat, pendek, serta tidak mencapai dasar pangkal sirip ekor.

Sementara itu, sepat jantan memiliki sirip punggung panjang mencapai dasar pangkal sirip ekor dan bentuknya lancip.

Selain bentuk sirip punggung, perbedaan kelamin ikan ini dapat dilihat dari warna atau tinggi badannya.
Warna induk ikan betina biasanya lebih bersih atau lebih terang, sedangkan ikan jantan berwarna lebih gelap.

Tinggi badan ikan jantan biasanya lebih tinggi dari ikan betina. Induk yang baik untuk dipijahkan minimal berumur 7 bulan.

 

PEMIJAHAN SEPAT SIAM DI KOLAM

Untuk memijahkan sepat siam sebenarnya tidak memerlukan perlakuan khusus atau istimewa.

Pemijahan dapat meniru kebiasaan hidupnya di alam dan memberikan tingkat keberhasilan lebih tinggi.

 

KONSTRUKSI KOLAM PEMIJAHAN

Sepat siam tidak membutuhkan aliran air yang besar dalam pemijahannya. Bahkan, di kolam air tergenang pun ikan ini dapat memijah.

Namun, sebaiknya disediakan kolam pemijahan yang cukup baik, diantanranya mudah memasukkan dan mengeluarkan air.

Luas lahan pemijahan tergantung lahan yang tersedia, biasanya antara 50 – 300 m2 dengan kedalaman air sekitar 70 – 100 m.

Kolam pemijahan miring ke arah pintu pengeluaran air dan dilengkapi kemalir di bagian dasarnya. Kolam harus selalu dikontrol agar tidak mengalami kebocoran.


PERSIAPAN PEMIJAHAN SEPAT SIAM

Kolam budidaya sepat siam yang telah dikeringkan diisi air setinggi 70 – 100 cm.

Sebelum induk ditebar, 7 – 10 hari sebelumnya kolam diberi pupuk kandang, lalu pintu pemasukan dan pengeluaran air ditutup air ditutup selama seminggu.
Ini bertujuan agar pakan alami selalu tersedia untuk benih setelah kining telurnya habis.

Setelah itu, induk sepat siam yang telah diseleksi dimasukkan ke dalam kolam pemijahan dengan perbandingan antara jantan dan betina 1:1.

Induk jantan memiliki sifat membuat sarang sebelum memijah sehingga pada pemupukan air kolam harus disediakan bahan untuk melindungi sarang yang dibuatnya.

Bahan pelindung tersebut dapat berupa jerami padi segar yang ditebarkan merata di seluruh permukaa kolam, terutama bagian pinggirnya.

Jerami sangat penting karena akan melindungi telur dari air hujan dan angin.

  

PEMIJAHAN

Pemijahan diawali oleh membuat gelembung udara busa di bawah jerami.
Pembuatan sarang ini membutuhkan waktu sekitar 1 – 2 hari. Biasanya, gelembung udara (buih) yang terbentuk bergaris tengah 1,5 – 1 mm.

Pada saat jantan membuat sarang, perangainya berubah menjadi galak dan tidak akan membiarkan kain lain mndekati sarangnya, termasuk induk betina.

Namun, begitu sarang sudah selesai dibuat, perangainya akan berubah menjadi lemah lembut, terutama terhadap induk betina.

Bermodalkan sarang busa tersebut, tidak sulit bagi induk jantan untuk memikat betina yang telah matang telur.

Telur – telur tersebut akan mengapung di bawah sarang busa karena induk jantan mengajak induk betina mengeluarkan telur di bawah sarang yang telah dibuatnya.

Telur – telur yang telah dibuahi akan menetas setelah 2 – 3 hari sejak pembuahan.

Setelah itu, induk jantan akan merawat telur dan larvanya. 
Larva yang baru menetas akan mendapatkan pakan cadangan dari kuning telurnya.

Hingga hari yang ke – 7, benih sepat akan memakan plankton yang tersedia dari hasil pemupukan.

Di dalam kolam pemijahan ini, telur – telur dibiarkan menetas dan larvanya tumbuh bersama dengan induknya hingga berumur 30 hari.

Setelah itu, induk dipisahkan dari benih – benihnya, lalu kembalikan ke kolam pemeliharaan, sedangkan benihnya dipelihara di kolam tersendiri.

 

PEMBESARAN

Pembesaran sepat siam dilakukan sejak benih berumur 2 bulan dan biasanya telah berukuran 5 – 6 cm.

Pada usia itu, ikan dianggap sudah bisa melindungio diri dari serangan ikan predator atau kompetitornya.

Persiapan kolam pembesaran dilakukan seperti halnya pada kolam pemijahan yaitu kolam dipupuk terlebih dulu untuk menumbuhkan pakan alami ikan.

Untuk pembesaran sepat siam tidak boleh hanya mengandalkan pakan alami yang terbatas jumlahnya.

Untuk memperoleh pertumbuhan yang diharapkan, ikan harus disuplai pakan dari luar kolam berupa tepung (dedak, tepung daun), kangkung, lemna, daun singkong, dan pelet.

Pertumbuhan ikan sepat di kolam yang telah dipupuk dan tambah pemberian pakan akan mencapai ukuran 7 – 9 cm setelah berumur 3 bulan sejak penetasan.
Pada umur 6 bulan, panjang total ikan dapat mencapai 10 – 12 cm.


 

 

 

 

 

 

 

Contact Us

Phone / Whatsapp :

081361976655

Alamat :

Jalan SM.Raja Gg Bilal, Binjai Utara,
Binjai.

Email :

dinogibran@gmail.com

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Assalamualaikum wr wb... Halo semuanya.... Selamat datang di Blog Saya, Aldino Gibran Lubis, S.Pi. Blog berisikan segala informasi perikanan, materi-materi budidaya perikanan, dokumentasi kegiatan, dan segala hal yang terkait dengan dunia perikanan. Semoga Blog ini bermanfaat buat teman-teman yang ingin menambah wawasan dan informasi di dunia perikanan.