SELAMAT DATANG..

Saya Aldino Gibran Lubis, S.Pi Penyuluh Perikanan Muda Freelancer

View Work Hire Me!

Tentang Saya

Penyuluh Perikanan Muda
Freelancer
Data Entry
Nama Saya

Aldino Gibran Lubis, S.Pi

Penyuluh Perikanan Muda

Saya adalah seorang Pegawai Negeri Sipil di Kementrian Kelautan Perikanan Republik Indonesia yang bertugas di bidang Penyuluhan Perikanan dan ditempatkan di BP3 Medan. Jabatan saya adalah Penyuluh Perikanan Muda, wilayah kerja saya berada di Kota Binjai khususnya area Binjai Selatan.

Di luar aktivitas perikanan, Saya adalah seorang Freelancer di website Upwork.com dan bidang keahlian saya adalah Data Entry, Translator, Content Writing, Email Backlink, dan Marketing Product Research.

Services

Penyuluh Perikanan

Bimbingan teknis, fasilitator, E-data Simluh KP, Share Materi-materi Perikanan Online maupun Offline, Pendampingan,Temu karya, Temu Lapang, Study Lapangan, Konsultasi Pemecahan Masalah, dll.

Data Entry

Akurasi data, Penginputan yang teliti 99%, Efiensi, Ontime record, Kerahasiaan,dll.

Contect Writing

Konten fresh, kreatif, Riset sebelum menentukan topik, Pengelolaan artikel yang menarik sesuai EYD, Monitoring social media, Meningkatkan Branding SEO, dll.

Marketing Product Research

Analisis data kualitatif kuantitatif, Planning, Identifikasi masalah, Riset peluang pasar potensial, Pemetaan target pasar,Memberikan rekomendadi langkah yang diambil manajemen, dll.

Blog Saya

PENYAKIT PADA IKAN CUPANG DAN CARA PENGOBATAN SECARA ALAMI

 PENYAKIT PADA IKAN CUPANG DAN CARA PENGOBATAN SECARA ALAMI

Tanggal : 18 Juni 2020

OLEH : ALDINO GIBRAN LUBIS, S.Pi



Meskipun usaha perawatan dan pemeliharaan yang dilakukan sudah maksimal dilakukan demi menghindari serangan penyakit, sering kali serangan penyakit datang tak terduga sebelumnya.

Selain kerugian material, kerugian lain yang tak ternilai adalah lenyapnya keindahan dan keelokan cupang hias karena terganggu kesehatannya

Karena itu, tidak berlebihan bila masalah penyakit dan gangguan kesehatan lainnya menjadi momok bagi hobis peternak ikan cupang.

Terlebih dari pengalaman penggemar dan peternak ikan cupang, pengobatan penyakit dan gangguan kesehatan tersebut tergolong sulit dilakukan.

Usaha pencegahan adalah salah satu yang penting untuk dilakukan agar makin tipis peluang terjangkitnya 5 penyakit ikan cupang berikut ini.

 

PARASIT

1. Penyakit Ikan Cupang Bintik Putih (White Spot) 

White spot disebut juga ich yakni ichthyophthiriasis. Bagi hobiis dan peternak cupang istilah yang umum dipakai untuk menyebut penyakit ini adalah bintik putih. 

Penyebab timbulnya penyakit ini yaitu disebabkan oleh parasit ikan yang masuk ke bawah kulit ikan, menyerap darah ikan, beranak, dan menyebabkan bulatan – bulatan pada sekujur tubuh ian cupang hias.

Biasanya, serangan parasit ini dimungkinkan bila penyebaran di tempat pemeliharaan terlampau padat, airnya jarang diganti, dan pakan alami yang diberikan kebersihannya kurang terjaga.

Gejala awal dari penyakit ini dapat diketahui dari perilaku cupang hias yang sering membenturkan tubuhnya ke dinding kolam atau benda keras lain yang ada di dalam kolam, menggetar – getarkan tubuhnya, malas makan, dan tidak bergairah.

 

 Cara Mengatasi atau Mengobati Penyakit Bintik Putih Ikan Cupang

Pengobatan penyakit ikan cupang bintik putih yan paling efektif yakni dengan memutus rantai hidup parasit tersebut.

Parasit akan melepas diri dari tubuh cupang hias setelah delapan hari menempel. Selama itu pula pengobatan dilakukan dengan cara berikut ini:

Campurkan 1 gr metil biru ke dalam 100 ml air bersihsebagai larutan baku obat.

Siapkan juga plastik yang cukup besar sebagai tempat perendaman ikan yang sakit.

Istilah bak plastik dengan air bersih dan teteskan larutan baku obat metil biru sebanyak 2 – 4 ml untuk setiap 4 liter air.

Masukkan ikan cupang yang sakit dan biarkan selama 24 jam.

Perendaman diulang selama 3 – 5 kali selang satu hari dengan menggunakan larutan obat baru setiap kali perendaman.

Selain dengan cara di atas, pengobatan dapat juga dilakukan dengan perendaman dalam larutan garam NaCl atau dalam air bersuhu 31 – 32 derajat C.

Larutan garam yang digunakan dibuat dengan cara melarutkan sebanyak 1 – 4 gr NaCl ke dalam 100 ml ml air bersih.

Perendaman dilakukan selama 5 – 10 menit kemudian dipindahkan ke dalam air bersih.

Perendaman dilakukan selama 7 hingga 8 hari secara berturut – turut agarikan benar – benar terbebas dari parasit.


Cara Mencegah Penyakit Ikan Cupang Bintik Putih

Sementara itu, untuk pencegahannya sangat disarankan untuk senantiasa mengganti air pemeliharaan secara rutin disertai pemberian pakan alami yang terjamin kebersihannya.

 

2. Penyakit Ikan Cupang Selaput Embun

Pada fase lanjut tubuh sirip ikan cupang hias diselimuti lendir yang berwarna putih, cupang hias kehilangan nafsu makan, lesu, dan siripnya menguncup.

Kondisi lain yang menyebabkan cupang hias terserang parasit ini, antara lain akibat kualitas air yang jelek, kotor, bercampur dengan air hujan, dan adanya perubahan dari musim panas ke musim hujan.


Gejala Penyakit Selaput Embun Ikan Cupang

Gejala awal dari penyakit ini dapat diketahui dari perilaku ikan yang sering menggetar – getarkan tubuh, nampak seperti mabuk, mendekam di dasar atau berdiam di permukaan akuarium, dan napasnya tersengal – sengal.

Pengobatan harus secepatnya dilakukan sebelum memasuki stadium lanjut yang dapat mengakibatkan kematian.

Caranya dengan terlebih dulu menyiapkan dua bak air.

Bak pertama berisi larutan obat antijamur blitz inht, fishmate, atau root stop sebanyak 0,3 – 0,5 ml untuk setiap satu liter air.

Bak ke dua berisi larutan obat antibiotik furozilidon, tetracyline, atau octazine. Dosis yang dipakai adalah 250 gr untuk setiap 20 liter air.

Selanjutnya, lakukan perendaman ikan yang terkena penyakit ini ke dalam bak pertama selama 30 menit.

Perendaman dilanjutkan ke dalam bak kedua selama 2 – 3 jam.

Perendaman dilakukan selama 5 – 7 hari sampai parasit benar – benar mati.

Kesembuhan umumnya ditandai dengan pulihnya nafsu makan ikan.

Usaha pencegahan yang harus dilakukan antara lain dengan mengganti air pemeliharaan secara rutin, penempatan bak pemeliharaan terjaga dari kemungkinan terkena air hujan secara langsung, dan pemberian pakan yang terjamin kualitas gizinya.

 

3. Penyakit Ikan Cupang – Busung

Salah satu penyebab penyakit busung adalah Salmonella sp. yang menyerang bagian dalam ikan cpang hias sehingga mengganggu proses pembuangan kotoran.
Umumnya sering kali tejadi ketika pakan alami yang diberikan tidak terjaga kebersihannya.

Gejala Penyakit Ikan Cupang Busung

Gejala awal munculnya penyakit busung ini masih sukar diketahui. Namun, sebaiknya perlu diwaspadai ketika kondisi perut cupang hias membesar, tetapi pada saat diberi tetap lahap dan rakus.

Selain itu, pada dasar akuarium pemeliharaan tidak terdapat kotoran yang berasal dari sekresi.

Keterlambatan mendetaksi penyakit ini akhirnya membuat perut ikan membengkak makin besar, sisik tubuh mengambang, perilaku cupang hias menjadi pasif, senantiasa berada di permukaan air, dan nafsu makannya menurun.

Karena menyerang organ dalam, cara mengatasinya tergolong sulit, terlebih bila terjadi keterlambatan pendeteksian.

Selama ini, hobiis dan peternak melakukan pengobatan dengan menggunakan dicatea food.

Yakni obat yang diberikan 4 kali sehari selama satu minggu atau selama ikan cupang belum dapat mengeluarkan kotoran.

Selama ini pula, pemberian pakan biasa tidak diberikan. Pakan biasa dapat diberikan setelah ikan sudah mampu mengeluarkan kotoran.

Engobatan lain yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan perendaman selama 1 – 2 jam dalam larutan antibiotik flagil 500. 

Selama perendaman ikan diberi pakan kutu air seikit demi sedikit agar antibiotik tersebut ikut termakan.
 

 

4. Penyakit Ikan Cupang Berak Putih

Penyebab utama jenis penyakit cupang hias berak putih adalah cacing nematoda Ascaris sp. yang menyerang organ dalam perut sehingga mengakibatkan:

  1. hilangnya nafsu makan cupang hias, 
  2. warna tubuh kusam,
  3. dan terganggu pertumbuhannya,
  4. Gejala Penyakit Berak Putih Ikan Cupang
  5. Gejala awal penyakit ini dapat diketahui dari menurunnya nafsu makan ikan, kotorannya berwarna putih, dan tubuhnya kurus.

Meskipun secara umum tidak membahayakan, bila tidak segera dilakukan pengobatan akan mempengaruhi bentuk tubuh dan keelokan warna cupang hias sehingga tidak layak kontes.

Cara Mengobati Penyakit Berak Putih Cupang Hias

Pengobatan yang dapat dilakukan menggunakan antibiotik, obat cacing, atau medicatet food.

Jenis antibiotik yang umum dipakai untuk pengobatannya adalah metronidasol.
Cara mengobatinya yaitu dengan melarutkan antibiotik tersebut ke dalam air pemeliharaan dengan dosis 1/5 tablet untuk 2,5 liter air.

Agar memudahkan antibiotik masuk ke dalam tubuh cupang hias, pakan alami kutu ir merah diberikan sedikit demi sedikit ke dalamnya.

Obat cacing yang disarankan diberikan adalah verminox atau worm X sebanyak satu tetes yang dilarutkan ke dalam lima liter air.

Berdasarkan pengalaman, pengobatan dengan dua cara tersebut dapat menyembuhkan ikan setelah dilakukan selama satu minggu.


NON PARASIT

Seperti telah dijelaskan sebelumnya, jenis penyakit nonparasiter dapat timbul bila terjadi kesalahan atau kelalean selama proses pemeliharaan dan perwatan cupang hias.

Selama ini penyakit nonparasiter yang sering kali menyerang cupang hias ada dua, yaitu gigi ekor dan bacul. Berikut penjelasan singkatnya:


1. Penyakit Nonparasiter Gigit Ekor


Maksudnya adalah cupang hias menggigit ekornya sendiri sehingga rusak atau robek.

Perilaku ini timbul karena keterlambatan pemberian pakan dan kelalaian menjaga kebersihan atau mengganti air pemeliahraan.

Meskipun secara umum akibatnya tidak terlalu membahayakan,penyakit ini akan mengurangi keindahan dan keelokan sehingga harga jualnya rendah.

Selain itu, kondisi ini menyebabkan ikan tidak memungkinkan untuk disertakan dalam kontes. Tentu saja hal ini sangat merugikan hobiis atau peternak.

Pencegahan yang dapat dilakukan adalah memperbaiki pola perawatan dan pemeliharaannya, misal dengan memberikan pakan tepat waktu, mengganti air pemeliharaan tiga hari sekali, dan menjaga kolam atau akuarium serta air pemeliahraannya.

 

2. Penyakit Nonparasiter Ikan Cupang – Bacul

Cupang hias dikatakan mengalami bacul bila tiba – tiba mengalami kepucatan atau warna tubuh kusam, pudar, dan hilang meskipun tidak terdapat infeksi.

Kondisi ini umumnya timbul karena air terlalu kotor dan perlakuan kasar yang diberikan padanya.

Selain itu, bacul dapat terjadi pada saat cupang hias sedang birahi atau dihadapkan dengan cupang hias lain yang ukurannya lebih besar.

Sama seperti gigit ekor, bacul tidak terlampau membahayakan akibatnya. 

Namun, bila tidak secepatnya diantisipasi lebih lanjut dapat mengakibatkan timbulnya penyakit parasit karena cupang hias yang bacul mengalami penurunan nafsu makan, stress, dan ketakutan atau trauma.

Cara Mencegah Mengatasi Penyakit Bacul Cupang Hias

Jenis penyakit ikan cupang yang terakhir ini kuncinya ada pada cara perawatan sobat sendiri.

Jangan sekali – kali memperlakukannya dengan kasar, misalnya pada saat memindahkan ke wadah lain menggunakan tangan atau dikejar – kejar.

Lakukan penggantian secara rutin.

Gunakan air yang sesuai dengan syarat hidupnya dan sering diganti dengan air yang kualitasnya berbeda, bila kualitas air sebelumnya baikbagi cupang hias
Jangan terlampau sering dihadap – hadapkan atau disandingkan dalam waktu yang lama dengan cupang hias lain yang memiliki tubuh lebih besar atau berbeda kategori.

Sesekali dekatkan cupang hias betina untuk melampiaskan birahinya.

Lakukan pengarantinan setelah cupang hias dipijahkan, sehabis kontes, atau ketika dalam masa penyembuhan penyakit. 

Selesai sudah beberapa jenis penyakit ikan cupang hias yang biasa menyerang dan mengganggu usaha sobat. Semoga bermanfaat dan selamat memberantas hama dan dan penyakit tersebut.

 



CARA KULTUR DAPHNIA Sp

 CARA KULTUR DAPHNIA Sp 

Tanggal : 04 Juni 2020

OLEH : ALDINO GIBRAN LUBIS, S.Pi


Siapa sih yang tidak tau daphnia sp ini, salah satu jenis hewan yang memiliki ukuran yang sangat kecil. Daphnia sp ini digunakan petani budidaya ikan hias maupun budidaya ikan komsumsi sebagai pakan alami mempercepat pertumbuhan burayak atau anakan ikan.


Maka tak heran hingga saat ini sudah banyak yang mengetahui cara membuat daphnia magna sebagai jenis pakan alami anakan ikan atau burayak dan larva. Khusus petani pembenihan semua jenis ikan hias maupun jenis ikan konsumsi pada dasarnya daphnia sp ini memberikan peran penting untuk menunjang pertumbuhan sekaligus sebagai pengembang usaha budidaya. Berikut info ikan memberikan sedikit cara kultur daphnia sp sebagai jenis pakan yang bagus buat pertumbuhan.

 

Cara Kultur Daphnia Sp yang Paling Mudah 

Stok pakan alami dalam melakukan usaha pembenihan merupakan sebuah keharusan. Diantara jenis pakan alami larva atau burayak yang dapat Anda kultur sendiri adalah daphnia spa ini. Baik untuk ikan hias maupun komsumsi.


Sebelum berlanjut cara kultur daphnia sp, alangkah baikny kit ketahui dulu klasifikasi daphnia sp ini:

Klasifikasi Daphnia Sp

 
Philum    : Arthropoda
Kelas      : Crustacea
Sub Klas  : Branchiopoda
Divisi      : Oligobranchiopoda
Ordo       : Cladocera
Famili      : Daphnidae
Genus     : Daphnia
Spesies   : Daphnia sp


Berikut Langkah-Langkah Cara Kultur Daphnia Sp

1. Tempat Mengkultur Daphnia Sp 

Tempat yang dapat Anda sediakan untuk membuat atau kultur pakan ikan daphnia sp ini sangat beragam, seperti bak semen, bekas kulkas, bak filter, akuarium, dan kolam. Namun, secara tidak langsung Anda dapat melihat seberapa banyak jumlah bibit yang akan tumbuh.

Lakukan pembersihan terhadap wadah yang sudah dipilih. Jika perlu lakukan dengan cara dicuci dengan sabun, kemudian bilas dengan air bersih, lalu jemur hingga wadah ini tidak timbul bau. Hal ini untuk menjaga dari bahan kimia. 


2. Melakukan Pemupukan

Untuk cara kultur daphnia sp ini tak jauh beda masalah pemupukannya dengan pakan alami tadi.

Secara bertahap, kita dapat menaruh tempat tersebut pada area yang terbuka. Pemupukan dapat Anda lakukan secara langsung dalam tempat yang sudah disediakan tadi atau langsung dalam kolam pemeliharaan. Yang tak lain agar jenis hewan phytoplankton dapat tumbuh serta sebagai pakan alami benih ini.

Contoh pupuk organik yang biasa digunakan serta mudah mendatangkan kutu air atau daphnia sp ini seperti, kotoran ayam, kotoran burung puyuh dan lainnya. Ingat, agar phytoplankton cepat tumbuh dan berkembang usahakan tempatkan pada area terbuka agar mendapatkan sinar matahari.

Dosis pumupukan dapat Anda berikan setiap m2 kasih 1 kg pupuk.

 

3. Pengaturan Volume Air dan Pengisian

Untuk wadah minimalnya sediakan yang kedalamannya minimal 60 cm, yaitu sebagai tempat berteduh jika sinar matahari terlalu panas. Hal ini akan sangat berpengaruh terhadap kehidupan daphnia sp untuk perkembangan.   

Setelah pengisian air dan pemupukan, langkah selanjutnya biarkan saja 2-4 hari, biasanya palnkton akan tumbuh sebagai makanan daphnia. Ciri-ciri plankton tumbuh jika air sudah berubah warna menjadi hijau.

Agar pertumbuhan phytoplankton dapat cepat, perlu perangsang, tak lain yaitu intensitas cahaya matahari yang tinggi. Yang perlu dilakukan dan menjaga agar daphnia tetap tumbuh dan banyak sekaligus menghindari meluapnya air saat hujan, atap kolam harus dikasih penutup, seperti fiber transparan atau plastik.

 

4. Mengatur Kualitas Air

Cara kultur daphnia sp yang perlu diperhatikan adalah jenis air sebelum digunakan harus di cek dulu apakah kesadahan sudah pas yang biasanya 250 mg/liter mengandung CO3 serta pH airnya. Jika dirasa masih kurang standar, Anda dapat melakukan pengapuran dengan kapur pertanian dan bisa diendapkan selama satu minggu.

Daphnia juga disebut sebagai kutu air (water fleas) yang dapat tumbuh subur pada daerah sub tropis dengan jumlah spesies lebih dari 20. Biasanya akan tumbuh subur dan berkembangbiak pada air yang mengandung amoniak sekitar antara 0,35 sampai 0,61.

 

Penambahan Aerator

 Untuk memberikan kehidupn yang layak serta menumbuhkan daphnia sp ini, Anda dapat memberikan perlengkapan aertaor dengan tujuan mencukupi kadar oksigen dalam air untuk kebutuhan kutu air ini. 

Dan juga memberikan jenis air yang berkualitas prima sebagai penunjang kehidupan daphnia ini berupa oksigen yang pas, jika kebanyak kandungan amoniaknya, yang akan terjdi justru dapat membahayakan daphnia ini, karena amonia merupakan jenis racun.

Tak hanya tempat budidaya ikan saja, melainkan wadah budidaya daphnia sebagai jenis pakan alami larva dan burayak harus diberikan air yang berkualitas dan salah satunya memberikan tambahan aerator serta setiap saat air harus diganti. Biasanya umum dengan istilah penyiponan air.

 

4. Waktu Penebaran Bibit Daphnia Sp

Cara kultur daphnia sp tahap selanjutnya dengan melakukan pembibitan. Jika dirasa persiapan wadah sudah selesai, sekarang juga dengan bibit daphnia Anda dapat menebarnya. Dalam jangka 1 minggu baisanya daphnia sudah tumbuh, dengan ciri-ciri berubahnya warna air kolam terlihat kemerah-merahan.

 

5. Masa Pemanenan

 Setelah lebih dari satu minggu yaitu hari ke-8, Anda sudah dapat mengambil atau memanen daphnia. Untuk cara pemanenan Anda dapat menggunakan cara berikut ini:

 

Pemanenan Seluruh Kolam

 Jika dirasa jumlah dalam tebar budidaya pembenihan banyak, Anda dapat mengambil daphnia ini secara keseluruhan dari dalam wadah. Teknik yang cocok, namu jika menginginkan hasil penen secara kontinu atau terus menerus.


Teknik Pemanenan Secara Manual dan Bertahap

Umumnya hanya diambil daphnia sebagian saja yaitu sekitar 50-70-% dari keseluruhan. Sedangkan sisanya 30-50% dapat Anda pindahkan pada wadah yang lain dan bersih atau dilakukan salinitas (dibersihkan) serta melakukan pemupukan baru dan dibiarkan selama 12 hari.

Untuk melakukan pemanenan selanjutnya, Anda dapat meniru yang awaltadi. Ini merupakan cara kultur daphnia sp dengan menjaga keseimbangan memperoleh pakan alami secara gratis dan terus-menerus. 

Maksimal ukuran daphnia sp ini biasanya 1,0 hingga 1,2 mm, dan berukuran 0,5 sampai 1,0 jenis daphnia yang masih kecil atau masih muda.

Jenis pakan alami dari daphnia sp atau kutu air yang cocok untuk kita berikan pada burayak atau larva ikan dipilih yang berukuran 0,5 mm. Untuk mengambil yang berukuran 0,5, Anda dapat menggunakan jenis serok atau skupnet lembut dengan lubang mata jaring 0,5 mm.

Lebih mudahnya Anda dapat memakai selang yang ujungnya langsung diberikan skupnet atau jaring halus tadi. Usahakan pada ujung saringan tadi Anda kasih wadah yang terdapat aeratornya dengan tujuan mendapatkan daphnia langsung bersih.

Dengan daphnia ini Anda dapat langsung memberikannya pada bibit pemeliharaan, dan dapat juga menyimpannya dalam kulkas atau freezer untuk dibekukan sebagai pakan nantinya atau cadangan. 
 


   

 

Contact Us

Phone / Whatsapp :

081361976655

Alamat :

Jalan SM.Raja Gg Bilal, Binjai Utara,
Binjai.

Email :

dinogibran@gmail.com

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Assalamualaikum wr wb... Halo semuanya.... Selamat datang di Blog Saya, Aldino Gibran Lubis, S.Pi. Blog berisikan segala informasi perikanan, materi-materi budidaya perikanan, dokumentasi kegiatan, dan segala hal yang terkait dengan dunia perikanan. Semoga Blog ini bermanfaat buat teman-teman yang ingin menambah wawasan dan informasi di dunia perikanan.