SELAMAT DATANG..

Saya Aldino Gibran Lubis, S.Pi Penyuluh Perikanan Muda Freelancer

View Work Hire Me!

Tentang Saya

Penyuluh Perikanan Muda
Freelancer
Data Entry
Nama Saya

Aldino Gibran Lubis, S.Pi

Penyuluh Perikanan Muda

Saya adalah seorang Pegawai Negeri Sipil di Kementrian Kelautan Perikanan Republik Indonesia yang bertugas di bidang Penyuluhan Perikanan dan ditempatkan di BP3 Medan. Jabatan saya adalah Penyuluh Perikanan Muda, wilayah kerja saya berada di Kota Binjai khususnya area Binjai Selatan.

Di luar aktivitas perikanan, Saya adalah seorang Freelancer di website Upwork.com dan bidang keahlian saya adalah Data Entry, Translator, Content Writing, Email Backlink, dan Marketing Product Research.

Services

Penyuluh Perikanan

Bimbingan teknis, fasilitator, E-data Simluh KP, Share Materi-materi Perikanan Online maupun Offline, Pendampingan,Temu karya, Temu Lapang, Study Lapangan, Konsultasi Pemecahan Masalah, dll.

Data Entry

Akurasi data, Penginputan yang teliti 99%, Efiensi, Ontime record, Kerahasiaan,dll.

Contect Writing

Konten fresh, kreatif, Riset sebelum menentukan topik, Pengelolaan artikel yang menarik sesuai EYD, Monitoring social media, Meningkatkan Branding SEO, dll.

Marketing Product Research

Analisis data kualitatif kuantitatif, Planning, Identifikasi masalah, Riset peluang pasar potensial, Pemetaan target pasar,Memberikan rekomendadi langkah yang diambil manajemen, dll.

Blog Saya

BUDIDAYA IKAN LELE ALBINO (Clarias Catfish) BAGI PEMULA

 BUDIDAYA IKAN LELE ALBINO (Clarias Catfish) BAGI PEMULA

Oleh : Aldino Gibran Lubis, S.Pi
Tanggal: 30 Maret 2020.

 


 

Jenis ikan lele sendiri ada 3 diantaranya ikan lele dumbo, sangkuriang, pyton. Aslinya bukan hanya itu saja, namun yang sering dikonsumsi dan diternak olah petani pada umumnya hanya itu. Berikut cara budidaya ikan lele putih atau lele bule albino untuk sobat pemula. Ikan lele putih ini masih langka, mungkin harganya yang masih lumayan tinggi.

 

Klasifikasi dan Sistematika ikan Lele (Lele Bule) Albino

  • Ordo                : Ostariopysoidei
  • Sub-Ordo         : Siluroidea
  • Famili              : Claridae
  • Genus              : Clarias
  • Spesies            : Clarias batrachus
  • Asal                 : India, Sri lanka, Malaysia, Filipina
  • Nama Inggris    : Plak Du Dam/Albino Clarias/Catfish
  • Nama Latin       : Lele Bule

 

Ciri-Ciri Ikan Lele Putih (Lele Bule) Albino
Ikan lele juga masuk ikan hias. Tetapi bukan lele yang berwarna hitam atau abu-abu gelap itu, tetapi dipilih lele yang berwarna putih dan belang. Sebagai ikan hias lele ini pun tak kalah indahnya. Gerakannya yang naik turun, sebentar muncul di permukaan air sebentar lagi lenyap menyelam di dasar akuarium.

Tubuh lele putih tak jauh beda dengan lele hitam yang bisa dibuat lauk itu. Memanjang mirip torpedo, kepala putih dilengkapi empat pasang kumis. Ia memiliki senjata ampuh berbisa yang lazim dijuliki patil yang terletak di sebelah depan sirip dada. Patil ini merupakan senjata ampuh baginya untuk membela diri serta untuk melarikan diri.

 

Sifat-Sifat Ikan Lele Putih (Lele Bule) Albino

Dalam melakukan budidaya ikan lele putih, harus mengetahui dulu semua sifat yang ada padanya. Dalam pemeliharaan akuarium ikan lele ini sering melumpat keluar. Ini bisa terjadi lewat bantuan patilnya yang berbisa itu.Yang lebih hebat lagi lele ini mampu berjalan jauh tanpa air lewat bantuan patilnya.

Kelebihan ikan lele putih ini dapat melakukan aneh-aneh, karena ia memiliki alat pernafasan tambahan berupa membran berlipat yang berisi penuh dengan kapiler-kapiler darah, dan letaknya persis di sebelah atas rongga insang yang dinamai aborecen organ

Lingkungan yang bisa membuat membuat ikan ini mati kelabakan jika tempat tinggalnya tertutup rapat oleh tanaman air. Ikan lele putih ini biasanya berkembangbiak setelah membuat sarang berupa lubang sedalam 20 cm di bawah permukaan air. Terutama di bawah rimbunan rumput-rumput yang tumbuh menjuntai menyentuh permukaan air. 

Agar ikan lele putih tidak melompat keluar, alangkah baiknya jika atas akuarium dikasih tutup. Meski terbilang buas, namun lele putih sangat rukun dan dapat hidup baik dengan jenis ikan hias lainnya dalam satu akuarium.

 

Tempat Pemijahan Budidaya Ikan Lele Putih (Lele Bule) Albino

Tempat pemijahan budidaya ikan lele konsumsi biasanya dilakukan di kolam berukuran luas. Letak sarang dibuat di sekitar dinding kolam beberapa buah. Di dalam sarang inilah pasangan induk lele yang matang kelamin itu bertelur dan memijah. 

Dalam jumlah banyak, lele bule albino yang dikategorikan ikan hias itu juga dapat dipijahkan secara massal seperti ikan lele konsumsi.

Akan tetapi dalam melakukan budidaya ikan lele putih albino alangkah baiknya jika dipijahkan dalam tempat kolam atau bak semen ukuran sederhana atau sempit. Alasannya, pasangan induk lele bule albino ini lebih mudah dikontrol. Dengan demikian, benih yang diperoleh pun optimal.

 

Tips Membuat Kolam Budidaya Ikan Lele Putih Bule Albino

  1. Bak atau kolam budidaya ikan lele putih albino dapat berukuran 2 x 1m dengan kedalaman 40 cm. 
  2. Untuk mencegah gerakannya yang suka melompat meninggalkan kolam, maka permukaan dinding kolam dibuat menjorok ke dalam kolam. 
  3. Di tengah dasar kolam dibuat cekungan supaya nantinya bila indukan ingin ditangkap jadi mudah.
  4. Setelah ini jadi, Siapkan sarangnya. Sarang ini cukup dari susunan batu bata seluas 30 x 40 cm dan tinggi 20 cm.
  5. Letak sarang di dasar kolam, ditutup dengan genteng atau batu bata.
  6. Di depan bagian sarang dibuat menyempit yang berfungsi sebagai pintu keluar masuk induk.
  7. Nah, di depan sarang ini diberi eceng gondok agar suasanany lebih tentram dan alami.
  8. Yang perlu dan sangat diperhatikan adalah di dalam sarang harus dimasukkan sedikit ijuk sebagai tempat telur menempel.

Usai ini, isilah air ke dalam kolam ini setinggi 15 - 20 cm. Agar hujan dan terik matahari tidak menembus semua permukaan kolam ada baiknya di bagian tempat sarang atau separuh dari kolam ditutup dengan seng.

 

Tips Memilih Induk Budidaya Ikan Lele Putih (Lele Bule) Albino

Pasangan induk budidaya ikan lele putih bule albino yang dipilih harus lewat seleksi ketat, karena harga ikan lele albino dan harga ikan lele putih lumayan mahal.

Secara fisik, calon induk harus bertubuh mulus dengan bentuk tubuh normal, tidak kurus dan sehat semuanya. Usia induk budidaya ikan lele putih albino paling tidak 10 - 12 bulan dengan bobot minimal 200 gram per ekor.

Langkah berkutnya dalam budidaya ikan lele putih bule albino ini, pasangan-pasangan yang lolos seleksi ini jangan sampai jenis kelaminnya sama. 


Perbedaan Lele Albino Putih Bule Jantan dan Betina
Untuk membedakan dapat dilihat dari bentuk tubuh dan warnanya:

Ciri-ciri indukan ikan lele putih jantan yang baik

  1. Si jantan memiliki kelamin yang menonjol, 
  2. Gerakan lincah, 
  3. Dan tubuh langsing.
Indukan betina lele putih dengan ciri-ciri:
  1. Kelamin berbentuk bulat
  2. Berwarna merah dan besar
  3. Tubuh membengkak terutama perutnya 
  4. Gerakannya lamban.

 

Pemijahan Budidaya Ikan Lele Putih (Lele Bule) Albino
Pasangan induk yang sudah matang kelamin ini tinggal dumasukkan ke dalam kolam pemijahan budidaya ikan lele putih yang sudah disiapkan sebelumnya. kalau perkiraan kematangan induk terlalu meleset, maka malam harinya mereka akan bertelur dan esok harinya sudah nampak telur menempel pada ijuk dan sebagian besarnya berserakan di dasar kolam.

 

Pembesaran Budidaya Ikan Lele Putih (Lele Bule) Albino

Selama pembesaran budidaya ikan lele putih bule albino berlangsung, induk itu masih boleh menghuni tempat pemijahan. Biasanya hal ini berlangsung sampai 4 minggu. Setelah empat minggu, benih sudah boleh diangkat dan ditaruh di tempat lain yang lebih luas. Sementara sang indukan sudah bisa dikawinkan lagi.

Untuk mendapat kualitas induk yang tetap prima, alangkah baiknya selama masa istirahat itu sang induk dijatah makan jentik nyamuk saja. Sebab menurut pengalaman pembudidaya ikan lele, cacing sutera terlalu banyak mengandung lemak, dan ini menyebabkan sang induk kegemukan. 

Sedangkan perawatan si anak atau burayak ikan lele tidak berunah kecuali soal makanan dapat ditingkatkan dan lebih memilih jenis makanan yang bermutu kombinasi antara cacing sutera dan jentuk nyamuk. Dengan demikian benih yang jumlahnya antara 1.000 - 5.000 ekor tumbuh besar dan siap dijual.

 

 

  

 
 

BUDIDAYA IKAN PATIN

BUDIDAYA IKAN PATIN

Tanggal : 19 Maret 2020

OLEH : ALDINO GIBRAN LUBIS, S.Pi




Budidaya ikan patin (Pangasius hypopthalmus) mulai berkembang pada tahun 1985. Tidak seperti ikan mas dan ikan nila, pembenihan Patin Siam agak sulit. Karena ikan ini tidak bisa memijah secara alami. Pemijahan Patin Siam hanya bisa dilakukan secara buatan atau lebih dikenal dengan istilah kawin suntik (induce breeding).

Di setiap tempat, nama patin berbeda-beda. Di Vietnam, Patin Siam disebut Ca Tre Yu, di Kamboja disebut Trey Pra. Dalam Bahasa Inggeris, Patin Siam disebut Catfish, River Catfish, atau Striped Catfish. Sedangkan di Indonesia, selain dinamakan ikan patin disebut juga jambal siam, atau lele bangkok (Jawa), dan ikan juara (Sumatra dan Kalimantan).

PEMATANGAN GONAD DI KOLAM TANAH
Pematangan gonad ikan patin dilakukan di kolam tanah. Caranya, siapkan kolam ukuran 100 m2; keringkan selama 2 – 4 hari dan perbaiki seluruh bagian kolam; isi air setinggi 50 – 70 cm dan alirkan secara kontinyu; masukan 100 ekor induk ukuran 3 – 5 kg; beri pakan tambahan berupa pellet tenggelam sebanyak 3 persen/hari. Catatan : induk jantan betina dipelihara terpisah.

PEMATANGAN GONAD DI BAK TEMBOK
Pematangan gonad ikan patin juga bisa dilakukan di bak. Caranya, siapkan bak tembok ukuran panjang 8 m, lebar 4 m dan tinggi 1 m; keringkan selama 2 – 4 hari; isi air setinggi 60 – 80 cm dan alirkan secara kontinyu; masukan 50 ekor induk; beri pakan tambahan (pelet) sebanyak 3 persen/hari. Catatan : induk jantan dan betina dipelihara terpisah.

SELEKSI
Seleksi induk ikan patin dilakukan dengan melihat tanda-tanda pada tubuh. Tanda induk betina yang matang gonad : perut gendut; gerakan lamban dan lubang kelamin kemerahan. Tanda induk jantan : gerakan lincah, lubang kelamin kemerahan, agak membengkak dan berbintik putih. Usahakan saat seleksi mengangkap ikan lebih dari satu, sebagai cadangan.

PEMBEROKAN
Pemberokan induk patin dilakukan di bak selama semalam. Caranya, siapkan bak tembok ukuran panjang 4 m, lebar 3 dan tinggi 1 m; keringkan selama 2 hari; isi dengan air bersih setinggi 40 – 50; masukan 5 – 8 ekor induk; cm dan biarkan mengalir selama pemberokan. Catatan : Pemberokan bertujuan untuk membuang sisa pakan dalam tubuh dan mengurang kandungan lemak. Karena itu, selama pemberokan tidak diberi pakan tambahan.

PENYUNTIKAN DENGAN OVAPRIM
Penyuntikan adalah kegiatan memasukan hormon perangsang ke tubuh induk betina. Hormon perangsang yang umum digunakan adalah ovaprim. Caranya, tangkap induk betina yang sudah matang gonad; sedot 0,6 ml ovaprim untuk setiap kilogram induk; suntikan bagian punggung induk tersebut; masukan induk yang sudah disuntik ke dalam bak lain dan biarkan selama 10 - 12 jam.
Catatan : penyuntikan dilakukan dua kali, dengan selang waktu 6 jam. Penyuntikan pertama sebanyak 1/3 dosis dari dosis total (atau 0,2 ml/kg induk) dan penyuntikan kedua sebanyak 2/3 dosis total (atau 0,4 ml/kg induk betina). Induk jantan disuntik satu kali, berbarengan penyuntikan kedua dengan dosis 0,2 ml/kg induk jantan.

PENYUNTIKAN DENGAN HYPOPISA
Penyuntikan bisa juga dengan larutan kelenjar hypopisa ikan mas. Caranya, tangkap induk betina yang sudah matang gonad; siapkan 2 kg ikan mas ukuran 0,5 kg untuk setiap kilogran induk betina; potong ikan mas tersebut secara vertikal tepat di belakang tutu insang; potong bagian kepala secara horizontal tepat di bawah mata; buang bagian otak; ambil kelenjar hypopisa; masukan kelenjar hipofisa tersebut ke dalam gelas penggerus dan hancurkan; masukan 1 cc aquabides dan aduk hingga rata; sedot larutan hypopisa itu; suntikan ke bagian punggung induk betina; masukan induk yang sudah disuntik ke bak lain dan biarkan selam 10 – 12 jam.
Catatan : penyuntikan dilakukan dua kali, dengan selang waktu 6 jam. Penyuntikan pertama sebanyak 1/3 dosis dari dosis total (atau 0,6 kg ikan mas/kg induk betina) dan penyuntikan kedua sebanyak 2/3 dosis total (atau 1,4 kg ikan mas/kg induk betina). Induk jantan disuntik satu kali, berbarengan penyuntikan kedua dengan dosis 0,6 ml/kg induk jantan.

PENGAMBILAN SPERMAN
Pengambilan sperma dilakukan setengah jam sebelum pengeluaran telur. Caranya, tangkap 1 ekor induk jantan yang sudah matang kelamin; lap hingga kering; bungkus tubuh induk dengan handuk kecil; pijit ke arah lubang kelamin; tampung sperma ke dalam mangkuk plastik atau cangkir gelas; campurkan 200 cc Natrium Clhorida (larutan fisiologis atau inpus); aduk hingga homogen. Catatan : pengeluaran sperma dilakukan oleh dua orang. Satu orang yang memegang kepala dan memijit dan satu orang lagi memegang ekor dan mangkuk plastik. Jaga agar sperma tidak terkena air.

PENGELUARAN TELUR
Pengeluaran telur dilakukan setelah 10 – 12 jam setelah penyuntikan, namun 9 jam sebelumnya dilakukan pengecekan. Cara pengeluaran telur : siapkan 3 buah baskom plastik, sebotol Natrium chlorida (inpus), sebuah bulu ayam, kain lap dan tisu; tangkap induk dengan sekup net; keringkan tubuh induk dengan handuk kecil atau lap; bungkus induk dengan handuk dan biarkan lubang telur terbuka; pegang bagian kepala oleh satu orang dan pegang bagian ekor oleh yang lainnya; pijit bagian perut ke arah lubang telur oleh pemegang kepala; tampung telur dalam baskom plastik; campurkan larutan sperma ke dalam telur; aduk hingga rata dengan bulu ayam; tambahkan Natrium chrorida dan aduk hingga rata; buang cairan itu agar telur-telur bersih dari darah; telur siap ditetaskan.

PENETASAN DI AQUARIUM
Penetasan telur ikan patin dilakukan di akuarium. Caranya : siapkan 20 buah akuarium ukuran panjang 80 cm, lebar 60 cm dan tinggi 40 cm; keringkan selama 2 hari; isi air bersih setinggi 30 cm; pasang tiga buah titik aerasi untuk setiap akuarium dan hidupkan selama penetasan; tebarkan tebar secara merata ke permukaan dasar akuarium; 2 – 3 hari kemudian buang sebagian airnya dan tambahkan air baru hingga mencapai ketinggian semula; 2 hari kemudian beri pakan berupa naupli artemia secukupmnya; lakukan panen pada hari ke tujuh dengan menggunakan gayung plastik; larva ini siap ditebar ke kolam penederan I.

PENDEDERAN I DI KOLAM
Pendederan I ikan patin dilakukan di kolam tanah. Caranya : siapkan kolam ukuran 500 m2; keringkan selama 4 – 5 hari; perbaiki seluruh bagiannya; buatkan kemalir dengan lebar 40 cm dan tinggi 10 cm; ratakan tanah dasarnya; tebarkan 5 - 7 karung kotoran ayam atau puyuh; isi air setinggi 40 cm dan rendam selama 5 hari (air tidak dialirkan); tebar 50.000 ekor larva pada pagi hari; setelah 2 hari, beri 1 – 2 kg tepung pelet atau pelet yang telah direndam setiap hari; panen benih dilakukan setelah berumur 3 minggu.

PENDEDERAN I DI BAK TEMBOK
Pendederan I ikan patin bisa juga dilakukan di bak tembok dan plastik. Caranya : siapkan bak tembok atau plastik berukuran panjang 3 m, lebar 1 m m dan tinggi 0,6 m; keringkan selama 2 hari; pasang lima buah 7 buah titik aerasi; pasang 4 buah pemanas air; masukan 100.000 larva hasil dari tempat penetasan; beri pakan berupa naupli artemia sampai hari ketujuh; siphon setiap hari (bersihkan dengan selang) sisa naupli artemia yang tidak termakan; beri pakan cincangan cacing rambut yang sudah dicuci dengan air bersih; siphon setiap hari cacing yang tidak termakan; panen setelah berumur 3 minggu; seleksi benih-benih tersebut dengan ayakan seleksi. Benih yang dipanen berukuran 0,5 – 1,0 inchi.

PENDEDERAN II
Pendederan kedua juga dilakukan di kolam tanah. Caranya : siapkan kolam ukuran 500 m2; keringkan 4 – 5 hari; perbaiki seluruh bagiannya; buatkan kemalir dengan lebar 40 cm dan tinggi 10 cm; ratakan tanah dasar; tebarkan 5 - 7 karung kotoran ayam atau puyuh; isi air setinggi 40 cm dan rendam selama 5 hari (air tidak dialirkan); tebar 30.000 ekor benih hasil pendederan I (telah diseleksi); beri 2 – 4 kg tepung pelet atau pelet yang telah direndam setiap hari; panen benih dilakukan setelah berumur sebulan.

PENDEDERAN III
Pendederan ketiga dilakukan di kolam tanah. Caranya : siapkan kolam ukuran 500 m2; keringkan 4 – 5 hari; perbaiki seluruh bagiannya; buatkan kemalirnya; ratakan tanah dasarnya; tebarkan 2 karung kotoran ayam atau puyuh; isi air setinggi 40 cm dan rendam selama 5 hari (air tidak dialirkan); tebar 20.000 ekor hasil dari pendederan II (telah diseleksi); beri 4 - 6 kg pelet kecil (khusus lele); panen benih dilakukan sebulan kemudian.

PEMBESARAN
Pembesaran ikan patin dilakukan di kolam tanah. Caranya : siapkan sebuah kolam ukuran 500 m2; perbaiki seluruh bagiannya; tebarkan 6 - 8 karung kotoran ayam atau puyuh; isi air setinggi 40 - 60 cm dan rendam selama 5 hari; masukan 10.000 ekor benih hasil seleksi dari pendederan III; beri pakan 3 persen setiap hari, 3 kg di awal pemeliharaan dan bertambah terus sesuai dengan berat ikan; alirkan air secara kontinyu; lakukan panen setelah 2 bulan. Sebuah kolam dapat menghasilkan ikan konsumsi ukuran 125 gram sebanyak 400 – 500 kg.

Pembesaran di keramba jaring apung lapis pertama
Pembesaan ikan patin bisa juga dilakukan di kolam jaring apung (KJA). Caranya, siapkan sebuah kolam jaring apung lapis pertama; masukan 300 kg benih hasil pendedera III yang sudah diseleksi; beri pelet setiap hari secara adlibitum (beri saat lapar dan hentikan setelah kenyang; lakukan panen setelah 3 bulan. Sebuah keramba jaring apung dapat meghasilkan ikan konsumsi sebanyak 1,5 – 2 ton.

Pembesaran di keramba jaring apung lapis kedua
Pembesaan ikan bisa juga dilakukan di kolam jaring apung (KJA) lapis kedua. Pembesaran ini tidak sebagai komoditas utama, tetapi sebagai komoditas sampingan. Caranya, siapkan sebuah kolam jaring apung lapis kedua; masukan 200 kg benih hasil pendederan III yang sudah diseleksi; selama pemeliharaan tidak diberi pakan tambahan, tetapi hanya memanfaatkan pakan sisa ikan mas; Panen dilakukan setelah 3 bulan. Sebuah kolam jaring aung dapat meghasilkan ikan konsumsi sebanyak 400 - 500 kg.

 

BUDIDAYA IKAN LELE BIOFLOK BAGI PEMULA

 BUDIDAYA IKAN LELE BIOFLOK BAGI PEMULA

Tanggal : 05 Maret 2020

OLEH : ALDINO GIBRAN LUBIS, S.Pi



Sistem bioflok ini dapat dilakukan semua kalangan, yang terpenting bisa membuat air bioflok ini mengalir secara continyu atau terus-menerus. Serta menguasai tekni perawatan pemeliharaannya dan bukan hanya asal tiru-tiru saja.

Budidaya sistem bioflok merupakan cara ternak lele dengan menciptakan mikroorganisme sekaligus membuat limbah pemeliharaan menjadi bentuk gumpalan kecil sebagai pakan alami ikan lele. Bagi Anda yang kurang tau, berikut cara budidaya lele sistem bioflok.

 

Panduan Lengkap Budidaya Lele Sistem Biflok

Semua pekerjaan dapat berjalan lancar jika berdasarkan keahlian masing-masing individu. Seperti budidaya ikan lele, cara ternak lele sangat mudah dan juga harus memerlukan perlakukan secara khusus mulai dari kolam pemeliharaan, pakan, perawatan, dan cara pemanenan.

Kali ini info ikan akan memberikan gambaran cara budidaya lele sistem bioflok dengan biaya sederhana yang tentunya harus dilakukan secara maksimal agar pemeliharaan lele dapat hasil memuaskan.

Sistem bioflok pada dasarnya membuat dan memanfaatkan lahan kecil dan sempit menjadi lahan guna yaitu mendongkrak produktifitas budidaya lele dengan padat tebar bisa lebih banyak sekaligus dapat megurangi biaya dan mempersingkat masa panen.

Kalau dilihat di Negara kita ini, budidaya lele sistem bioflok tergolong baru permulaan dibandingkan di Negara maju lainnya. Akan tetapi untuk sekarang kelihatannya sudah menyebar luas dengan adanya teknologi yang memadai. Berikut panduan lengkap memulai budidaya lele menggunakan kolam bioflok.

Tahapan Budidaya Ikan Lele Sistem Bioflok

 1. Pembuatan Kolam
Agar pengeluaran biaya pembuatan kolam budidaya lele sisitem biflok dapat terkendali, Anda dapat membuatnya dengan plastik terpal dengan pendamping dari rangka kayu atau besi sederhana saja. 

Biasanya sistem ini dimanfaatkan petani di lahan sempit. Akan tetapi jika Anda punya lahan yang luas untuk membuka usaha sendiri, bisa juga dilakukan , malah lebih bagus bisa menebar bibit lele yang cukup besar.

1 m3 minimalnya Anda sudah dapat menebar bibit lele sebanyak 1000 ekor. Ini salah satu kelebihannya. Jika pada kolam biasa mungkin hanya 100 ekor saja per 1 m3. 

Untuk menghindari panasnya sinar matahari dan rintikan hujan, baiknya atas kolam sistem bioflok ini dipasang atap berupa kerangka bambu atau penutup lainnya, yang berfungsi menghindari kualitas dan mutu air menjadi tidak layak untuk lele.
Jangan lupa untuk menyediakan aerator untuk menghasilkan gelembung udara dalam air sekaligus membuat air berputar secara terus-menerus untuk menjaga kesehatan lele.

2. Budidaya Lele Sistem Bioflok - Persiapan Air Pembesaran
Setelah tahap awal pembuatan kolam selesai, kita sediakan air yang pas dan cocok untuk pembesaran benih ikan lele. 

A. Setinggi 80-100 cm kita masukkan air dalam kolam sisitem bioflok.

B. Memasukkan probiotik (bakteri pathogen) seperti POC BMW 5 ml/m3 atau lainnya yang setara dengan membeli di toko terdekat penjual obat khusus budidaya pertanian.

C. Kemudian campurkan juga pakan bakteri (prebiotik) seperti tetes tebu (Molase) dengan dosis 250 ml/m3, dan tambahkan dolomit 150-200 pada malam hari yang dapat Anda ambil airnya saja.

D. Kolam budidaya diisi air dan biarkan selama 7 hingga 10 hari dengan tujuan menumbuhkan mikroorganisme. 

3. Penebaran dan Perawatan Benih Lele
Tahapan selanjutnya budidaya lele sistem bioflok adalah benih siap tebar. Pilih benih lele yang langsung berasal dari induk berkualitas unggul (satu induk). 

Ciri-ciri benih lele yang berkualitas bagus:

  1. Gerakannya aktif
  2. Warna dan ukuran seragam
  3. Lengkapnya organ tubuh dan tidak cacat.
  4. 4-7 merupakan pilihan yang proporsional.
Kemudian pada esok harinya Anda dapat menambahkan probiotik sebanyak 5 ml/m3. 

Pemeliharaan lele tahap selanjutnya yaitu setiap 10 hari pertama Anda dapat menambahkan seperti berikut ini:
  1. 5 ml/m3 probiotik
  2. 1 sendok makan/m3 regi tempe
  3. 2 bbutir/m3 ragi tape dan
  4. Tambahkan dolomit 200-300 gr/m3 pada malam hari (ambil airnya saja).
Ambil salah satu lele peliharaan Anda, jika sudah berukuran 12 cm, atau sudah 10 hari lagi masa tahap perawatan kedua, tambahkan lagi seperti berikut:
  1. 5 ml/m3 probiotik
  2. 2-3 sendok makan/m3 Ragi tempe
  3. 6-8 butir/m3 Ragi tape
  4. 200-300 dolomit diberikan pada malam hari yang diambil air kolam saja.

4. Budidaya Lele Sistem Bioflok - Pemberian Pakan

Salah penunjang keberhasilan budidaya lele sistem biflok adalah menyediakan pakan yang berkualitas dan pemberian yang tepat waktu.

Jangan lupa untuk selalu mengecek aerator kolam, jika mati lampu atau saluran air macet, Anda dapat menutupnya dengan plastik. 

Pemberian pakan yang teratur akan mempermudah pemanenan lele yang seragam dengan cara menydiakan jenis pakan yang sesuai dengan umur dan lebar mulut ikan lele.

Pada umumnya pemberian pakan oleh petani memberikan saran cukup pada pagi hari dan sore hari 500-700 gram/hari selama 2,5-3 bulan lamanya. Dosis pemberian pakan hanya 80% saja sesuai kekuatan perut ikan.

Untuk meminimalisir timbulnya penyakit, alangkah baiknya ikan dipuasakan setiap seminggu sekali (satu hari full tidak diberi makan). Jika mau memberikan pakan, usahakan di fermentasi dulu dengan probiotik. Pada akhirnya akan terbentuk flok dan dengan 30% pemberian pakan dapat Anda kurangi.

5. Masa Panen
Tahapan akhir budidaya lele sistem bioflok adalah pemanenan. Waktu untuk menunggu panen lele sistem bioflok ini pada umumnya hingga umur lele 2,5-3 bulanan. Biasanya 1 kg dapat berisi 7-8 ekor ikan lele normal.

Alangkah baiknya sebelum melakukan pemanenan budidaya lele sistem bioflok ini menunggu dulu perputaran harga yang bagus untuk mendapatkan keuntungan yang lebih. 

 

  

 

 

 

 

Contact Us

Phone / Whatsapp :

081361976655

Alamat :

Jalan SM.Raja Gg Bilal, Binjai Utara,
Binjai.

Email :

dinogibran@gmail.com

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Assalamualaikum wr wb... Halo semuanya.... Selamat datang di Blog Saya, Aldino Gibran Lubis, S.Pi. Blog berisikan segala informasi perikanan, materi-materi budidaya perikanan, dokumentasi kegiatan, dan segala hal yang terkait dengan dunia perikanan. Semoga Blog ini bermanfaat buat teman-teman yang ingin menambah wawasan dan informasi di dunia perikanan.