TEKNIK BUDIDAYA IKAN GURAME HEMAT BIAYA & MENGUNTUNGKAN
TEKNIK BUDIDAYA IKAN GURAME HEMAT BIAYA & MENGUNTUNGKAN
OLEH : ALDINO GIBRAN LUBIS, S.Pi
Salah satu kunci keberhasil dalam memelihara pembesaran ikan gurame adalah menyediakan air yang bagus, kemudian jenis pakan yang seimbang antara pakan nabati dan pakan hewani. Selanjutnya akan dirasakan akan melihat mempercepat pertumbuhan ikan gurame Anda. Berikut ini beberapa langkah teknik budidaya ikan gurame yang menguntungkan.
TEKNIK BUDIDAYA IKAN GURAME YANG MENGUNTUNGKAN
KOLAM PEMBESARAN IKAN GURAME
Sebelum benih ditebar perlu diadaptasikan terlebih dahulu. Tujuannya agar benih ikan gurame tidak dalam kondisi stress saat berada dalam kolam pemeliharaan pembesaran.
Cara
mengadaptasinya adalah benih gurame yang masih terbungkus dalam plastik
yang masih tertutup rapat di masukkan ke dalam kolam, biarkan sampai
dinding plastik mengembun. Ini tandanya air kolam dan air dalam plastik suhu sudah sama.
Selain
itu, buka plastiknya dan air dalam kolam masukkan sedikit demi-sedikit
ke dalam plastik tepat benih sampai benih terlihat dalam kondisi baik.
Selanjutnya benih gurame ditebar atau dilepaskan dalam kolam secara
perlahan-lahan.
Ikan
gurame merupakan jenis ikan pemakan tumbuhan herbivore. Akan tetapi,
ketika pada ukuran benih ikan gurame bersifat karnivora. Oleh sebab itu,
jenis pakan yang diberikan pada waktu gurame ukuran benih itu yaitu
berupa kitu air, cacing sutera.
Sifat herbivore pada ikan gurame terjadi ketika ikan gurame telah dewasa.
MAKANAN POKOK BUDIDAYA IKAN GURAME
PAKAN PELET
Yang
dapat diatur gizinya. Namun, di daerah yang agak sulit memperoleh
pellet, daun-daunan merupakan alternative yang sangat baik untuk
dijadikan makanan ikan gurame.
Ikan
gurame diberi makan dalam sehari 2 kali dengan pellet dengan kandungan
protein 25% sampai dengan 35%. Frequensi pemberian makan lebih baik
dalam frequaensi yang tetapi dalam jumlah sedikit-sedikit daripada dalam
frequaensi yang banyak tetapi dalam jumlah banyak.
PAKAN SELAIN PELET
Makanan budidaya ikan gurame
bisa ditambahkan daun-dauanan dan sayuran. Daun-daunan dan sayuran
sangat bermanfaat bagi kesehatan dan pertumbuhan ikan gurame.
Adapun
jenis pakan yang biasa diberikan pada ikan gurame adalah daunt alas,
daun keladi, daun sente, daun singkong, daun kangkung, daun ubi jalar,
daun papaya, bungkil kacang, tauge labu, pakan buatan (pellet), jagung
rebus, dedak, ampas tahu, dan lain sebagainya.
Pemberian makanan yang teratur dengan kualitas dan kualitas yang tinggi dapat meningkatkan pertumbuhan tubuh ikan lebih cepat.
Pada budidaya Gurame di kolam terpal,
perlu dihindari pemberian pakan yang berlebihan. Jika ada makanan yang
tersisa harus segera dibuang. Pakan ikan dan kotoran ikan yang ada di
kolam mengandung zat amoniak yang dalam jumlah tertentu bersifat racun
bagi gurame.
Selain
memberi pakan dengan jumlah dan frequaensi teratur yang perlu
diperhatikan adalah kualitas air. Meski ikan gurame cukup tahan dengan
air yang tidak baik tetapi air perlu dibersihkan dan diganti sebagian
30% dengan cara periode.
Biasanya
pergantian dilakukan satu minggu sekali dengan melakukan shift pond.
Air disedot keluar dengan selang atau pompa, kotoran keluar melalui
selang tersebut, kemudian diisi kembali dengan air baru.
Lebih bagus lagi jika kolam diberi aerator atau filter untuk menambah kadar oksigen dan membersihkan kotoran secara otomatis.
Perlu
pertumbuhan ikan gurami pada intinya berkaitan erat dengan kualitas
kolam, kualitas air, dan pemberian pakan serta kualitas makannya. Dengan
perawatan yang intensif seperti di atas, maka ikan gurame yang Anda
pelihara akan tumbuh besar lebih cepat dari waktu yang ditentukan
sehingga Anda akan cepat panen dan mendapatkan keuntungan.
TIPS & TRICK PERCEPATAN PENUMBUHAN GURAME
Untuk memacu dalam pertumbuhan dalam budidaya ikan gurame,
maka pakan yang diberikan harus mengandung nilai gizi yang cukup,
kualitas air dalam kondisi optimum, dan ikan dalam kondisi yang sehat.
Artinya
ketiga factor tersebut dalam budidaya ikan gurame harus mendapatkan
perhatian yang sama karena satu sama lainnya saling terkait dan saling
memperngaruhi.
Gurame
akan memanfaatkan pakan secara optimal jika kualitas air dalam kondisi
optimum. Dengan kondisi demikian, gurame tidak akan terserang berbagai
penyakit sehingga bisa tumbuh lebih cepat.
Jika
hal sebaliknya yang terjadi, misalnya pemberian pakan yang tidak
terkontrol atau berlebihan, maka kualitas air akan mengalami penurunan.
Ikan
gurame tidak akan memanfaatkan pakan secara optimum saat kualitas
airnya memburuk sehingga menyebabkan ikan gurame mudah terserang
penyakit dan mengalami hambatan pertumbuhan.
Penurunan
kualitas air disebabkan oleh pemberian pakan yang tidak terkontrol,
pengelolaan air yang tidak memadai atau karena cuaca, misalnya
terjadinya hujan secara terus menerus.
Pada
kualitas air yang buruk itu, penyakit-penyakit yang biasa menyerang
ikan akan dengan mudah berkembang. Karena kualitas air yang buruk juga,
ikan-ikan akan terganggu, misalnya menjadi stress. Oleh karena itu,
pengelolaan kualitas air merupakan salah satu kunci utama dalam budidaya
ikan gurame terutama pembesaran dapat seimbang.
Beberapa parameter yang biasa digunakan untuk mengukur baik tidaknya kualitas air adalah sebagai berikut:
OKSIGEN TERLARUT DALAM AIR
Dilihat
dari jumlahnya, oksigen terlarut adalah jenis gas terlarut dalam air
dengan dengan jumlah yang sangat banyak, yaitu menempati urutan ke dua
setelah nitrogen.
Namun,
jika dilihat dari segi kepentingan untuk usaha budidaya ikan gurame,
oksigen memiliki urutan yang teratas. Oksigen yang diperlukan untuk
pernafasan ikan harus terlarut dalam air. Jika ketersediaannya tidak
dapat mencukupi, maka pertumbuhan ikan budidaya pu akan terhambat.
Ikan
membutuhkan oksigen guna membakar bahan bakarnya (makanan) untuk
menghasilkan aktifitas, seperti berenang, pertumbuhan, reproduksi, dan
lainnya. Oleh karena itu, ketersediaan oksigen bagi ikan sangat
menentukan lingkaran aktifitas ikan, konversi pakan, maupun pertumbuhan
ikan.
pH AIR DALAM KOLAM BUDIDAYA
Derajat
keasaman atau pH air menunjukkan aktifitas ion hydrogen dalam larutan
tersebut dan dinyatakan sebagai konsentransi ion hydrogen pada suhu
tersebut. Air murni bersosialisasi sempurna sehingga memiliki ion H+ dan
ion H- dalam konsentrasi yang sama.
pH
air mempengaruhi tingkat kesuburan perairan karena mempengaruhi
kehidupan jasad renik, perairan asam akan kurang produktif, bahkan dapat
membunuh ikan.
Pada
pH rendah (keasaman yang tinggi), kandungan oksigen terlarut akan
berkurang. Akibatnya, konsumsi oksigen menurun, aktifitas pernafasan
renik, dan selera makan akan menurun.
KECERAHAN AIR
Kecerahan air dalam usaha budidaya ikan gurame
sangat berpengaruh sekali, yaitu kecerahan yang berasal dari sebagian
cahaya matahari yang diteruskan ke dalam air. Kemampuan cahaya matahari
untuk menembus sampai ke daasar perairan dipengaruhi oleh benda-benda
halus yang disuspensikan seperti lumpur, jasad renik (plankton), dan
warna air.
Dengan
mengetahui keceraha suatu perairan, kita dapat mengetahui sampai dimana
masih ada kemungkinan terjadi proses asimilasi dalam air, lapisan
manakah yang tidak keruh, dan yang paling keruh. Air yang tidak
terlampau keruh dan tidak terlampau jernih merupakan air yang sangat
baik dalam budidaya ikan gurame.
SUHU AIR
Suhu
dapat mempengaruhi aktivitas metabolism organisme. Oleh karena itu,
penyebaran organisme, baik di perairan maupun di lautan, dibatasi oleh
suhu perairan tersebut.
Suhu
sangat mempengaruhi terhadap kehidupan dan pertumbuhan ikan gurame.
Secara umum, laju pertumbuhan meningkat sejalan dengan kenaikan suhu.
Namun jika peningkatannya sangat ekstrim, dapat menyebabkan kematian
pada ikan gurame.
Maka
para petani yang sudah terbiasa melakukan budidaya ikan gurame biasanya
akan menyarankan untuk memberikan makanan pada pagi hari dan sore hari.
Hal ini akan membuat gurame lahap dalam pakan dikarenakan suhu yang
cocok sekitar 27 – 28 derajat C. Sedangkan sekitar 24 – 28 derajat C
merupakan pertumbuhan ikan gurame yang cepat.
BELERANG DAN AMONIAK
Selagi melakukan usaha budidaya ikan gurame
jangan sampai ada kandungan ammonia dan asam belerang. Yang mana hal
kedua ini merupakan hydrogen sulfide gas beracun yang dapat larut dalam
air.
Akumulasi di kolam biasanya ditandai dengan endapan lumpur hitam yang berbau khas seperti bau telur busuk atau bau belerang.
Sumber
utamanya adalah hasil dekomposisi sisa-sisa plankton, kotoran ikan, dan
bahan organic lainnya. Ikan gurame bisa keracunan pada konsentrasi asam
hydrogen 0,1 – 0,2 ppm dan pada konsentrasi 0,25 ppm, biasanya ikan
gurame akan mengalami kematian massal.
Sama
halnya dengan asam sulfide, ammonia dalam air juga berasal dari
perombakan bahan-bahan organic dan pengeluaran hasil metabolisme ikan
gurame melalui ginjal dan jaringan insang.
Disamping
itu, ammonia dalam perairan juga terbentuk sebagai hasil dari proses
dekomposisi yang berasal dari sisa pakan atau plankton yang mati.
Kualitas
air merupakan factor yang sangat menentukan keberhasilan dalam membuka
usaha budidaya ikan gurame. Pakan yang cukup bermutu dan mengandung
nilai gizi tinggi menjadi tidak berguna ketika lingkungan hidup ikan
dalam kondisi yang tidak optimal.
PEMBERIAN PAKAN
Ikan gurame merupakan ikan yang memiliki laju pertumbuhan agak lambat dibandingkan ikan budidaya lainnya. Walaupun demikian, masih banyak petani ikan yang mempunyai keuntungan besar dengan budidaya ikan gurame karena harganya relative meningkat setiap saat.
Keberhasilan pembudidaya ikan gurame dimulai dari teknik pemberian pakannya. Ada beberapa hal yang mesti diperhatikan oleh pembudidaya agar pembudidaya ikan gurame dapat berhasil dan menghasilkan.
Pemberian pakan yang teratur dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi dapat meningkatkan pertumbuhan tubuh ikan lebih cepat. Induk-induk gurame yang sehat dan terkamin makanannya dapat dipijahkan 2 kali setahun berturut-turut selama 5 tahun.
Gurame terkenal sebagai ikan yang gerakannya lambat sehingga sering kalah bersaing dengan jenis ikan lain dalam merebutkan makanan hewani. Jadi tak mengherankan jika pertumbuhannya tak secepat ikan omnivore lainnya.
Untuk merangsang gurame perlu diberi pakan hewani dan nabati dalam komposisi yang ideal. Gurame tidak dapat diberi 100% pakan pabrik karena dagingnya akan jadi lembek.
Untuk memenuhi pakan nabati, bisa disediakan berbagai jenis kehijauan seperti daun sente, kangkung, daun ubi kayu, tanaman air atau daun tanaman darat yang lunak dan masih muda. Jika ditambah enzim kompleks, komposisi pemberian pakan hewani dan nabati yang baik adalah 2% per kg.
Berdasarkan pengalaman beberapa petani budidaya ikan gurame, pemberian daun sente, sejenis talas-talasan menunjukkan pertumbuhan yang paling baik. Pemberian pakan nabati dimulai saat benih seukuran korek atau kira-kira berumur 3,5 bulan.
Pakan diberikan berupa pellet dengan kandungan protein yang disesuaikan dengan ukuran ikan jika:
Ukuran ikan gurame 3-5 cm kadar proteinnya 38%
Ukuran ikan gurame 5 – 15 cm kadar proteinnya 32%
Ukuran ikan gurame >15 cm kadar proteinnya 28%
Ransum harian pakan buatan dilakukan secara berkala dengan dosis 1 – 3% dari bobot biomas perhari dengan frekuensi pemberian 1 – 2 kali per hari yaitu pagi dan sore.
Sedangkan pakan hijauan diberikan dengan dosis 1 – 2% dari bobot biomas perhari dengan frekuensi satu kali perhari. Dengan patokan dosis tersebut, maka bobot pakan perhari dapat berubah seiring dengan penambahan bobot ikan dalam kolam. Penambahan bobot tersebut sering disebut dengan pertumbuhan.
Pemberian pakan pada setiap umur ikan tentu tidak sama. Pemberian pakan yang sembarang juga tidak benar karena akan merugikan petani itu sendiri. Kebanyakan yang terjadi adalah hal yang seperti ini.
0 komentar:
Posting Komentar